Di jantung kota suci Madinah, di dalam Masjid Nabawi yang agung, terdapat sebidang area kecil yang menjadi dambaan dan kerinduan jutaan umat Islam di seluruh dunia. Sebuah tempat yang diyakini sebagai salah satu titik paling mustajab untuk memanjatkan doa, di mana setiap sujud dan lantunan zikir terasa begitu dekat dengan Sang Pencipta. Tempat itu adalah Raudhah.
Bagi Anda yang bertanya, “Raudhah adalah apa?”, jawabannya begitu indah dan penuh harapan. Raudhah, yang secara harfiah berarti “taman,” adalah sebuah area mustajab di dalam Masjid Nabawi, Madinah, yang disebut oleh Rasulullah SAW sebagai taman di antara taman-taman surga. Ini bukan sekadar kiasan, melainkan sebuah penegasan yang bersumber langsung dari lisan mulia Nabi, menjadikannya salah satu tempat paling istimewa di muka bumi.
Panduan ini kami susun untuk menuntun Anda menyelami makna mendalam di balik julukan “Taman Surga”, mengetahui lokasi persisnya, memahami keutamaannya, serta memberikan panduan praktis langkah demi langkah agar Anda dapat meraih kesempatan beribadah di dalamnya dengan khusyuk dan penuh persiapan.
Mengapa Raudhah Disebut sebagai “Taman Surga”?
Julukan agung ini bukanlah isapan jempol, melainkan bersumber dari dasar teologis yang kuat dan memiliki makna mendalam yang telah ditafsirkan oleh para ulama dari generasi ke generasi. Memahaminya akan menambah kekhusyukan kita saat berkesempatan untuk shalat di dalamnya.
Dasar Hadis Langsung dari Rasulullah SAW
Landasan utama yang menjadikan Raudhah begitu istimewa adalah sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh dua imam besar, Bukhari dan Muslim. Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ” “Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman (raudhah) di antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini secara tegas dan jelas memberikan status luar biasa pada sepetak area tersebut. Ini adalah penegasan langsung dari Rasulullah bahwa tempat itu memiliki kaitan erat dengan surga yang dijanjikan.
Tafsir dan Makna “Taman Surga” Menurut Para Ulama
Para ulama memberikan dua penafsiran utama mengenai makna “taman surga” dalam hadis ini, di mana keduanya tidak bertentangan dan justru saling melengkapi dalam menunjukkan kemuliaan Raudhah.
- Makna Pertama (Hakiki): Sebagian ulama berpendapat bahwa Raudhah secara fisik dan hakiki adalah sepetak tanah yang benar-benar akan diangkat dan dipindahkan oleh Allah SWT untuk menjadi bagian dari surga di akhirat kelak. Beribadah di sana seolah-olah beribadah di atas sebidang tanah surga yang diturunkan sementara ke dunia.
- Makna Kedua (Majazi/Kiasan): Pandangan kedua menafsirkan bahwa beribadah di Raudhah—dengan shalat, zikir, dan doa yang tulus—akan menjadi sebab dan wasilah bagi seseorang untuk dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Ketenangan, kedamaian, dan kenikmatan spiritual yang dirasakan saat beribadah di dalamnya diibaratkan seperti ketenangan yang akan dirasakan di taman surga kelak.
Lokasi dan Ciri-Ciri Fisik Raudhah
Mengetahui lokasi dan ciri fisik Raudhah sangat penting agar jemaah tidak salah tempat dan dapat mempersiapkan diri saat antrean mulai mendekat.
Letak Pasti di Dalam Masjid Nabawi
Lokasi Raudhah sangat presisi, sesuai dengan sabda Nabi. Ia terletak persis di antara Makam Rasulullah SAW (yang pada masa hidup beliau adalah rumah beliau dan Ummul Mukminin Aisyah RA) di sebelah timur, dan Mimbar Nabi di sebelah barat. Di dalam area ini juga terdapat beberapa pilar atau tiang bersejarah yang memiliki kisahnya masing-masing. Luas area Raudhah tidak terlalu besar, diperkirakan sekitar 22 meter dari timur ke barat dan 15 meter dari utara ke selatan, menjadikannya area yang sangat padat dan kompetitif untuk dimasuki.
Tanda Khusus yang Mudah Dikenali
Ada satu ciri fisik yang menjadi penanda paling jelas dan mudah dikenali oleh semua jemaah. Jika seluruh karpet di Masjid Nabawi berwarna merah, maka karpet di area Raudhah secara khusus berwarna hijau. Warna hijau inilah yang menjadi penanda visual batas “Taman Surga”, sebuah tips praktis yang harus diingat oleh setiap jemaah saat berada di dalam Masjid Nabawi.
Panduan Praktis untuk Masuk dan Beribadah di Raudhah
Seiring dengan meningkatnya jumlah jemaah dari seluruh dunia, pemerintah Arab Saudi telah menerapkan sistem untuk memastikan ketertiban dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua. Berikut adalah panduan prosedural yang wajib Anda ketahui.
Pendaftaran Wajib Melalui Aplikasi Nusuk
Saat ini, untuk bisa masuk ke Raudhah, setiap jemaah wajib memiliki izin (tasreh) resmi yang hanya bisa didapatkan dengan mendaftar melalui aplikasi resmi pemerintah Arab Saudi, yaitu Nusuk. Langkah-langkahnya secara umum adalah:
- Unduh aplikasi Nusuk dari Google Play Store atau Apple App Store.
- Buat akun dengan mengisi data paspor dan visa Anda.
- Setelah akun aktif, pilih menu untuk “Shalat di Raudhah Mulia”.
- Pilih tanggal dan slot waktu yang tersedia. Sangat dianjurkan untuk mendaftar jauh-jauh hari setelah Anda memastikan tanggal keberangkatan, karena jadwal di aplikasi Nusuk seringkali penuh, terutama pada musim ramai.
Jadwal dan Pintu Masuk untuk Jemaah Laki-laki dan Perempuan
Untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan kekhususan, terdapat jadwal dan pintu masuk yang terpisah bagi jemaah laki-laki dan perempuan. Jemaah perempuan biasanya mendapatkan jadwal pada waktu-waktu tertentu, seperti setelah Subuh, setelah Dzuhur, atau setelah Isya. Pastikan Anda datang sesuai dengan jadwal yang tertera di izin Nusuk Anda dan perhatikan informasi mengenai nomor gerbang atau pintu masuk yang harus digunakan untuk antrean, karena lokasinya bisa berubah sesuai kebijakan petugas.
Adab dan Amalan yang Dianjurkan di Dalam Raudhah
Waktu di dalam Raudhah sangat terbatas. Manfaatkan setiap detiknya dengan amalan terbaik dan adab yang mulia.
- Shalat Sunnah: Begitu mendapatkan tempat, utamakan untuk melaksanakan shalat sunnah minimal dua rakaat, seperti Tahiyatul Masjid, shalat Hajat, atau shalat sunnah mutlak.
- Berdoa: Inilah tujuan utama banyak jemaah. Manfaatkan waktu untuk memanjatkan doa-doa terbaik Anda dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan, karena Raudhah adalah salah satu tempat yang paling mustajab.
- Berzikir dan Membaca Al-Qur’an: Perbanyak zikir, istighfar, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Jika waktu memungkinkan, bacalah beberapa ayat Al-Qur’an.
- Menjaga Ketenangan: Ini adalah adab yang paling penting. Ingatlah bahwa Anda berada di dekat makam Rasulullah. Jangan berebut, jangan mendorong, jangan meninggikan suara, dan berikan kesempatan kepada jemaah lain. Tunjukkan akhlak terbaik Anda sebagai tamu di “taman surga”.
Meraih Keberkahan di Sepotong Taman Surga
Raudhah adalah anugerah, sepotong taman surga yang Allah hadirkan di dunia untuk menjadi pengingat dan sumber kerinduan umat kepada Rasul-Nya. Ia adalah tempat istimewa yang statusnya ditegaskan langsung oleh hadis Nabi, dengan lokasi yang jelas dan keutamaan yang sangat besar. Kesempatan untuk bisa bersujud dan berdoa di dalamnya adalah sebuah nikmat agung yang harus disyukuri dan dimanfaatkan dengan adab, ilmu, dan kekhusyukan.
Semoga Allah SWT memudahkan langkah dan mengabulkan niat tulus kita semua untuk dapat menjadi tamu di Masjid Nabawi dan meraih keberkahan di Raudhah Asy-Syarifah.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berapa lama waktu yang diberikan untuk berada di dalam Raudhah?
Waktu yang diberikan sangat terbatas untuk memastikan semua jemaah mendapat giliran. Biasanya, petugas (askar) akan memberikan waktu sekitar 10 hingga 15 menit per rombongan, tergantung pada kondisi kepadatan saat itu.
Apakah harus membayar untuk masuk ke Raudhah?
Tidak. Masuk ke Raudhah sepenuhnya gratis. Anda tidak perlu membayar biaya apapun. Syarat utamanya adalah memiliki izin (tasreh) yang valid dan didapatkan secara resmi melalui aplikasi Nusuk.
Bagaimana jika saya tidak mendapatkan jadwal di aplikasi Nusuk?
Jangan berkecil hati. Teruslah mencoba memeriksa aplikasi Nusuk secara berkala, karena terkadang ada slot baru yang dibuka atau jadwal yang dibatalkan oleh jemaah lain. Jika hingga akhir perjalanan Anda tetap tidak mendapatkannya, maksimalkan ibadah di area lain di Masjid Nabawi. Ingatlah, seluruh area di dalam Masjid Nabawi adalah tempat yang mulia, dengan pahala shalat yang dilipatgandakan seribu kali.