Di tengah kesibukan mempersiapkan segala kebutuhan fisik untuk perjalanan haji atau umroh, ada satu amalan sunnah yang seringkali terlupakan namun memiliki keutamaan besar: Shalat Sunnah Safar. Ini adalah “shalat pamitan” seorang musafir yang memohon perlindungan dan kelancaran dari Allah SWT.
Meluangkan waktu beberapa menit untuk melaksanakannya adalah langkah awal yang sempurna untuk memulai perjalanan suci Anda. Panduan ini kami susun agar Anda dapat melaksanakannya dengan benar dan khusyuk.
Apa Itu Shalat Safar dan Keutamaannya?
Shalat Safar adalah shalat sunnah dua rakaat yang sangat dianjurkan (sunnah mu’akkadah) untuk dikerjakan sesaat sebelum Anda meninggalkan rumah untuk melakukan perjalanan jauh.
Keutamaannya sangat besar bagi seorang musafir, di antaranya:
- Memohon Perlindungan: Anda memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala marabahaya, kesulitan, dan keburukan selama di perjalanan.
- Mendapat Petunjuk: Anda meminta hidayah agar selalu berada di jalan yang lurus dan diridhai-Nya.
- Mendatangkan Keberkahan: Memulai perjalanan dengan shalat adalah cara terbaik untuk mengundang keberkahan Allah dalam setiap langkah Anda.
- Memberikan Ketenangan Hati: Melaksanakannya akan memberikan ketenangan batin, sebagai bagian dari ikhtiar menata hati sebelum ke Tanah Suci.
Niat Shalat Safar
Niat adalah rukun utama yang diucapkan di dalam hati. Namun, melafalkannya dapat membantu memantapkan niat Anda.
Lafaz Arab:
أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Transliterasi:
Ushalli sunnatas safari rak’ataini lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat shalat sunnah safar dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Safar (Step-by-Step)
Tata cara pelaksanaannya sangat mudah, sama seperti shalat sunnah dua rakaat pada umumnya.
- Berwudhu dengan sempurna.
- Berdiri menghadap kiblat dan lafazkan niat di dalam hati.
- Lakukan Takbiratul Ihram (“Allahu Akbar”).
- Rakaat Pertama: Baca Surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Kafirun.
- Rakaat Kedua: Baca Surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Ikhlas.
- Selesaikan shalat dengan salam.
Doa Setelah Shalat Safar
Setelah salam, angkat tangan Anda dan panjatkan doa safar yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Lafaz Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هٰذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ
Transliterasi:
Allahumma inna nas’aluka fi safarina hadzal birra wat taqwa, wa minal ‘amali ma tardha. Allahumma hawwin ‘alaina safarana hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shahibu fis safari, wal khalifatu fil ahli.
Artinya:
“Ya Allah, kami memohon kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami ini. Kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan pelindung bagi keluarga.”
Tanya Jawab Seputar Shalat Safar
- Kapan waktu terbaik melaksanakannya? Waktu terbaik adalah sesaat sebelum Anda benar-benar akan meninggalkan rumah untuk memulai perjalanan, misalnya setelah semua persiapan dan barang bawaan sudah siap di depan pintu.
- Apakah shalat safar ini wajib? Tidak, hukumnya adalah sunnah mu’akkadah (sangat dianjurkan). Ini berbeda dengan Rukun dan Wajib Haji yang memiliki konsekuensi jika ditinggalkan.
Untuk panduan manasik lainnya, silakan jelajahi koleksi artikel di blog kami.