Saat berada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, pernahkah Anda bingung ketika imam langsung berdiri dan takbir lagi setelah salam shalat fardhu, sementara jemaah lain tidak berdzikir seperti biasanya? Itulah shalat jenazah, sebuah amalan mulia yang hampir setiap waktu kita jumpai di Tanah Suci.
Karena keterbatasan bahasa, banyak jemaah dari Indonesia yang tidak memahami pengumuman imam dan merasa ragu untuk ikut serta. Padahal, pahalanya sangatlah besar. Panduan praktis ini kami susun agar Anda tidak lagi bingung, bisa ikut serta, dan meraih keutamaan agungnya.
Hukum dan Keutamaan Agung Shalat Jenazah
Ibadah Fardhu Kifayah
Hukum shalat jenazah adalah Fardhu Kifayah, artinya kewajiban ini bersifat kolektif. Jika sebagian muslim di suatu wilayah sudah melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun, jika tidak ada seorang pun yang melakukannya, maka seluruh muslim di wilayah itu akan menanggung dosa.
Pahala Sebesar Gunung Uhud
Keutamaannya luar biasa. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa menyalatkan jenazah, ia akan mendapatkan pahala sebesar Gunung Uhud. Dan barangsiapa yang menyalatkan hingga mengantarkan ke pemakaman, ia akan mendapatkan pahala sebesar dua Gunung Uhud.
Syarat Sah dan Rukun Shalat Jenazah
- Syarat Sah: Sama seperti shalat lainnya, yaitu suci dari hadats besar dan kecil, suci badan dan pakaian, menutup aurat, serta menghadap kiblat.
- Rukun: Niat, berdiri bagi yang mampu, melakukan empat kali takbir, membaca Al-Fatihah, membaca shalawat, mendoakan jenazah, dan salam.
Tata Cara Shalat Jenazah (Langkah-demi-Langkah)
Shalat jenazah unik karena tidak memiliki gerakan rukuk dan sujud. Anda hanya perlu berdiri dan melakukan empat kali takbir.
1. Posisi Imam dan Jenazah yang Benar
- Jika jenazah laki-laki: Imam (dan makmum di barisan depan) berdiri lurus sejajar dengan kepala jenazah.
- Jika jenazah perempuan: Imam (dan makmum di barisan depan) berdiri lurus sejajar dengan bagian tengah badan (perut) jenazah.
2. Niat Shalat Jenazah
Niat utama ada di dalam hati, namun Anda bisa melafalkannya untuk memantapkan. Niatnya disesuaikan dengan jenis kelamin jenazah.
3. Bacaan dalam 4 Takbir
- Setelah Takbir Pertama: Membaca Surat Al-Fatihah secara sirr (tidak dikeraskan).
- Setelah Takbir Kedua: Membaca Shalawat Ibrahimiyah (shalawat yang sama seperti saat tasyahud akhir dalam shalat biasa).
- Setelah Takbir Ketiga: Doa untuk Jenazah (Pria & Wanita)
- Untuk Jenazah Laki-laki:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu. (Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya).
-
- Untuk Jenazah Perempuan:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا Allahummaghfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fu ‘anha. (Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya).
- Setelah Takbir Keempat: Membaca doa singkat penutup.
- Untuk Jenazah Laki-laki: “Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu.”
- Untuk Jenazah Perempuan: “Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba’daha.”
(Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri kami fitnah sepeninggalnya).
4. Mengakhiri dengan Salam
Akhiri shalat dengan mengucapkan salam ke kanan, sama seperti shalat biasa.
Tanya Jawab Seputar Shalat Jenazah di Tanah Suci
Bagaimana Jika Saya Tidak Hafal Doa yang Panjang?
Jika Anda tidak hafal doa yang panjang, mengucapkan doa versi singkat setelah takbir ketiga sudah dianggap sah. Cukup ucapkan: “Allahummaghfirlahu” (untuk pria) atau “Allahummaghfirlaha” (untuk wanita).
Bagaimana Jika Saya Terlambat (Masbuk)?
Jika Anda bergabung saat imam sudah di takbir kedua atau ketiga, segera lakukan takbiratul ihram dan ikuti imam. Setelah imam salam, Anda tidak perlu menambah takbir yang tertinggal. Cukup langsung ikut salam.
Meraih Pahala di Setiap Kesempatan
Shalat jenazah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah kesempatan emas yang sangat sering kita jumpai. Dengan bekal ilmu ini, Anda tidak perlu lagi ragu atau bingung. Ikutlah serta dalam shaf, doakan saudara seiman yang telah berpulang, dan raihlah pahala agung sebesar Gunung Uhud yang telah dijanjikan.
Untuk panduan manasik umroh lainnya, silakan jelajahi koleksi artikel di blog kami.