Setelah Anda menyelesaikan tujuh putaran thawaf, perjalanan ibadah Anda akan berlanjut ke salah satu rukun haji dan umroh yang paling ikonik: Sa’i. Sa’i adalah ritual berjalan dan berlari kecil bolak-balik sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah.
Memahami tata cara, syarat sah, dan bacaan doanya adalah kunci agar rukun ini dapat Anda laksanakan dengan sempurna. Panduan praktis ini kami susun untuk menuntun Anda langkah demi langkah dalam meneladani perjuangan agung Siti Hajar.
4 Syarat Sah Sa’i yang Wajib Anda Penuhi
Agar ibadah Sa’i Anda sah di mata syariat, ada empat syarat utama yang harus terpenuhi:
- Dilakukan Setelah Thawaf yang Sah: Sa’i wajib dilaksanakan setelah Anda menyelesaikan thawaf (baik thawaf umroh maupun thawaf ifadhah untuk haji).
- Dimulai dari Bukit Safa dan Berakhir di Marwah: Urutan ini mutlak dan tidak boleh dibalik. Perjalanan pertama harus dimulai dari Safa.
- Menyempurnakan Tujuh Putaran: Anda harus menyempurnakan tepat tujuh kali putaran. Kurang dari itu, maka Sa’i Anda tidak sah.
- Dilakukan di Lintasan Sa’i (Mas’a): Sa’i harus dilakukan di jalur yang telah ditentukan di dalam Masjidil Haram, yang membentang antara bukit Safa dan Marwah.
Panduan Pelaksanaan Sa’i (Langkah-demi-Langkah)
- 
Memulai dari Bukit Safa
Setelah selesai thawaf, berjalanlah menuju Bukit Safa. Saat mendekati bukit, disunnahkan bagi Anda untuk membaca firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah: 158:
“Innas-safaa wal-marwata min sya’aa’irillaah…”
Setibanya di puncak Safa, menghadaplah ke arah Ka’bah, angkat tangan Anda, lalu bertakbir tiga kali dan bacalah dzikir serta doa yang dicontohkan Rasulullah SAW.
- 
Perjalanan dari Safa ke Marwah (Putaran Pertama)
Mulailah berjalan dari Safa menuju Marwah. Perjalanan ini dihitung sebagai putaran pertama.
- Di Antara Lampu Hijau: Anda akan melihat lampu neon berwarna hijau di langit-langit lintasan. Di antara dua pilar hijau ini, disunnahkan bagi jemaah laki-laki untuk berlari-lari kecil (raml). Jemaah wanita cukup berjalan biasa.
- 
Tiba di Bukit Marwah
Setibanya di puncak Marwah, lakukan hal yang sama seperti di Safa: menghadap ke arah Ka’bah, bertakbir, berdzikir, dan memanjatkan doa pribadi Anda.
- 
Melanjutkan Putaran Berikutnya (Hingga Tujuh)
Perjalanan kembali dari Marwah ke Safa dihitung sebagai putaran kedua. Lanjutkan alur ini (Safa ke Marwah ke-3, Marwah ke Safa ke-4, dan seterusnya) hingga putaran ketujuh Anda akan berakhir di Bukit Marwah.
- 
Mengakhiri Sa’i dan Melanjutkan ke Tahallul
Setelah Anda menyelesaikan putaran ketujuh dan berdoa di Marwah, maka seluruh rangkaian ibadah Sa’i telah selesai. Amalan selanjutnya adalah Tahallul, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai penanda berakhirnya rukun umroh.
Bacaan Doa dan Dzikir yang Dianjurkan Selama Sa’i
Doa Saat di Puncak Safa dan Marwah
Saat di puncak kedua bukit, setelah bertakbir, bacalah dzikir:
“Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir…”
Doa Saat Melintas di Antara Lampu Hijau
Saat melintas di antara dua pilar hijau, dianjurkan membaca doa:
“Rabbighfir warham, wa anta al-a’azzul akram.” (Tuhanku, ampunilah, sayangilah, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemurah).
Dzikir di Sepanjang Perjalanan
Penting untuk diluruskan: Tidak ada larangan berdoa di sepanjang lintasan Sa’i. Sebaliknya, Anda sangat dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa pribadi sesuai hajat Anda, atau membaca Al-Qur’an.
Tips Praktis dari Surya Haromain
- Untuk Jemaah Lansia atau Udzur: Masjidil Haram menyediakan fasilitas kursi roda dan skuter listrik sewaan di lantai atas lintasan Sa’i. Memanfaatkannya diperbolehkan secara syariat.
- Menjaga Hitungan: Agar tidak lupa, Anda bisa menggunakan jari tangan atau tasbih digital untuk menandai setiap putaran.
- Menjaga Stamina: Manfaatkan dispenser air Zamzam yang tersedia di sepanjang lintasan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Kesimpulan: Menyempurnakan Rukun dengan Ilmu dan Keyakinan
Sa’i adalah rukun yang menuntut ketahanan fisik dan kekhusyukan hati. Dengan memahami tata cara yang benar, Anda dapat melaksanakannya dengan penuh keyakinan, meneladani perjuangan Siti Hajar dalam mencari pertolongan Allah, dan meraih kesempurnaan ibadah haji dan umroh Anda.
 
								